Featured Post

Super Cleansing Tea, Teh Detox dengan Kandungan Bahan Alami

harianbekasi.com - Teh detox adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada jenis teh yang di klaim memiliki sifat detoksifikasi atau mem...

12.8.19

Tenaga Penjual Harus Pintar Berbicara dan Bertanya


Suatu pertanyaan pernah di tujukan kepada beberapa orang, "Menurut Anda, seorang tenaga penjual yang bagus dan andal itu seperti apa?.

Umumnya mereka akan bilang, "Emm... tenaga penjual yang bagus itu harus pintar berbicara, harus pintar merayu, harus pintar meyakinkan, harus bisa menangani setiap keberatan atau penolakan yang di sampaikan oleh (calon) pelanggan. Dia harus bisa memberikan jawaban yang baik dan meyakinkan pelanggan untuk "mengambil" produk atau jasa yang dia tawarkan."

Jadi fokusnya selalu seorang penjual yang baik itu harus pintar berbicara. Karena anggapan seperti itu, tidaklah mengejutkan bila banyak penjual merencanakan apa saja yang akan mereka katakan bila bertemu dengan pelanggan, apalagi kalau dia klien baru, persiapan harus dilakukan secara mendetail. Bagaimana cara memperkenal diri, bagaimana memperkenalkan perusahaan, bagaimana memperkenalkan produk/jasa, bagaimana menjawab kalau dia menolak, bagaimana menjawab kalau dia bilang mahal, atau mau pikir-pikir dulu, atau nanti akan dibicarakan dengan istri/suami dulu.

Begitu banyak tenaga penjual yang hanya memikirkan apa yang akan mereka katakan dan bagaimana harus menjawab keberatan atau penolakan pelanggan.

Don't Speak!

Pendekatan itu harus diubah : penjual bukan hanya harus pintar berbicara, sehingga terkesan memaksa, tetapi terutama ia harus pintar bertanya, karena semakin banyak Anda bicara, semakin sedikit pelanggan bicara. Semakin sedikit mereka bicara, semakin sedikit yang Anda ketahui tentang diri mereka. Lama kelamaan mereka akan bosan mendengarkan Anda, menjadi jengkel, dan akhirnya menutup diri terhadap Anda dan produk/jasa yang Anda tawarkan.

Aih-alih banyak bicara (sarankan/mengarahkan?), penjual atau tenaga penjual harus pintar bertanya, bukan sekedar bertanya, atau mengajukan pertanyaan basa-basi, tapi menyanyakan pertanyaan yang tepat.

Dengan mengajukan pertanyaan yang tepat, kita bica lebih mengerti masalah yang dihadapi pelanggan, keinginan atau kebutuhan pelanggan yang di hadapi pelanggan, keinginan atau kebutuhan pelanggan saat itu, fitur-fitur yang sedang dia cari dari produk kita, keuntungan/manfaat yang dia harapkan, budget yang dia miliki.

Apakah mereka mengalami tekanan untuk membeli produk/jasa kita... tekanan seperti apa dan dari mana asalnya? Apakah mereka mempunyai kendala... seperti kekhawatiran atau keraguan terhadap diri kita. Ini semua merupakan kendala yang harus dipikirkan seorang pelanggan sebelum dia memutuskan membeli atau tidak.

Kalau kita tidak bertanya, bagaimana kita bisa tahu apa yang ada di benak pelanggan kita, apa yang sebenarnya dia butuhkan, apakah kita bisa memberikan solusi terhadap kebutuhannya itu?

Jadi, seorang penjual yang baik tidak hanya harus pintar bicara, tetapi yang lebih penting lagi adalah harus pintar BERTANYA.

Ada Tiga Pertanyaan...

Ada tiga pertanyaan yang sangat penting yang harus selalu di tanyakan seorang penjual kepada dirinya sendiri maupun kepada pelanggan; mengapa, mengapa dan mengapa...

Mengapa saya selalu di tolak pelanggan? Mengapa pelanggan jengkel pada saya? Mengapa pelanggan mengambil produk/jasa sejenis dari penjual lain/ Mengapa pelanggan mengatakan mahal? Mengapa pelanggan mengatakan dia pikir-pikir dulu? Mengapa pelanggan mengatakan akan membicarakannya dulu dengan atasan atau istrinya? Kalau kita ingin lebih mengerti tekanan-tekanan yang sedang di hadapi pelanggan atau apa yang ada di benaknya, kita selalu harus bertanya kepada diri kita dan kepada pelanggan kita.... Mengapa?

Mengapa?... - suatu kata pendek yang sangat ampuh!

Sumber : Positive Bussiness Ideas - James Gwee


Baja juga : Tip Menjual - Apa Yang Harus Di Tanyakan Pada Konsumen?


EmoticonEmoticon