ESENSI JUALAN
Banyak orang yang baru pertama kali menjadi pengusaha dan meniti karir sebagai penjual, mereka putus asa dan menyerah ketika di tolak mentah-mentah oleh para calon pembelinya. Padahal kalau di pikir-pikir, menjual adalah aktivitas yang sangat mulia.
“ Jualan adalah aktivitas menolong orang yang DIBAYAR…”
Agar kita tidak termasuk orang yang putus asa dan menyerah saat menjual, alangkah baiknya mengetahui terlebih dahulu mengenai esensi jualan itu sendiri.
Apa sebenarnya esensi jualan itu?
Esensi jualan yang pertama adalah MENOLONG ORANG.
Tanpa disadari, jualan adalah proses pertukaran antara uang dan manfaat. Setiap uang yang di keluarkan oleh pembeli akan di tukar dengan manfaat yang di kemas dalam bentuk produk baik berupa barang ataupun jasa. Setiap manfaat pasti memiliki kemampuan untuk memenuhi keinginan, kebutuhan, bahkan menyelesaikan sebuah permasalahan. Bayangkan … Jika seandainya banyak orang di luar sana yang tertolong karena hadirnya produk kita, kita tentu senang bukan ?
Jika niat kita adalah MENOLONG ORANG, kalaupun ditolak, kenapa harus gundah gulana? Masuk akal?
Mulai saat ini, ketika jualan, munculkanlah rasa ingin menolong orang. Niatkanlah didalam hati bahwa penawaran yang di berikan adalah sebuah penawaran “ pertolongan “ atas keinginan, kebutuhan, atau permasalahan yang sedang ia hadapi. Harapannya, dengan hadirnya produk kita, semua hal tersebut dapat terselesaikan. Dengan begini, ketika ia membeli, kita bersyukur, dan ketika ia menolak, kita tak perlu kecewa, karena sedari awal niatan kita adalah menolong.
Esensi jualan yang kedua adalah MENEBARKAN MANFAAT.
Bisa Anda bayangkan, saat jualan, minimal kita sedang membantu mendistribusikan produk dan manfaat ke banyak orang. Lebih dari itu, ketika jualan, kita sedang mendorong berputarnya uang. Kecepatan dan volume perputaran uang di sebuah masyarakat menentukan kesejahteraan masyarakat tersebut. Indonesia adalah salah satu contohnya .
Ketika Eropa dan Amerika sedang dilanda krisis besar-besaran, Indonesia malahan menembus pendapatan perkapita hinga 3000$ per tahun. Mengapa? Karena penduduk kita suka jualan . Mulai dari pedagang kaki lima, ibu-ibu arisan, mahasiswa, hingga orang-orang di perkantoran. Proses jual beli ini yang meratakan distribusi uang. jika distribusi uang sudah merata, Indonesia akan sejahtera.
Kalau sudah begitu, hal apa saja yang membuat kita pasrah dan menyerah saat menghadapi penolakan dan kegagalan saat menjual?
Ketika seseorang memahami ilmu namanya “REFRAMING”, maka tak ada lagi makna buruk terjadi pada dirinya, kecuali dirinya mengizinkan itu terjadi.
Misalnya :
Bangkrut ?
Cara Allah mendewasakan kita agar kembali pada-nya…
Ditipu ?
Cara Allah memberikan pelajaran pada kita untuk lebih hati-hati dan tidak mudah percaya pada orang.
Rugi ?
Cara Allah memberitahu kita untuk mengubah cara main bisnis agar lebih menguntungkan lagi.
Gagal ?
Cara Allah mengatakan “bersabarlah, aku memiliki sesuatu yang lebih baik untukmu “
Ditolak Prospek ?
Cara Allah mengingatkan kita untuk mengganti strategi jualan dan agar jadi lebih tahan banting
Ditolak Calon ?
(Isi sendiri ) ᶺ_ᶺ
Kegagalan itu Cara Allah Mengatakan “Bersabarlah” Aku Memiliki Sesuatu yang Lebih Baik Untukmu
Baca juga : KENAPA BELAJAR JUALAN ITU PENTING?
Sumber dari Buku DEWA Selling by Dewa Eka Prayoga
3 Comment
Mantap. Semoga bermanfaat
👍👍👍👍👍
good artikel
EmoticonEmoticon