Featured Post

Super Cleansing Tea, Teh Detox dengan Kandungan Bahan Alami

harianbekasi.com - Teh detox adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada jenis teh yang di klaim memiliki sifat detoksifikasi atau mem...

18.5.20

Bola Mata Yang Mulia – Puisi Buya Syakur (Pesan Moral)

Bola Mata Yang Mulia –  

Buya Syakur 

Engkau gadis manis yang masih polos, artinya belum bisa berpura-pura, artinya masih jujur artinya tidak pandai berbohong, aku suka sekali kepadamu. 

Ketahuilah wahai gadisku, bahwa persahabatan itu sangat indah ketika dimulai dengan senyuman. Lalu ketika berpisah dengan melambaikan tangan dan ucapan “sampai jumpa lagi”.

Wahai gadisku jangan mudah tergoda, jangan sekali-kali engkau mengira bahwa singa itu menampakan taringnya seperti sedang tersenyum kepadamu. Aku tidak percaya ketika ada anggapan bahwa perempuan itu hanya punya satu permintaan dalam hidup ini, yaitu ingin punya suami.

Tetapi nanti ketika sudah punya suami baru mulai banyak permintaan, tetapi yang kuyakini untuk dirimu nanti setelah engkau punya suami engkau akan berikan segalanya kepada suamimu.

Wahai gadis manis yang polos, aku dapat merasakan kepolosanmu. Dari raut wajahmu yang bening dan bersih tanpa noda sedikitpun. Ditambah lagi dengan lima kali wajahmu disucikan ketika menghadap Tuhan. 

Nampak cemerlang dan menyejukan ketika dipandang belum ada tanda-tanda noda sedikitpun, engkau pendiam tidak banyak omong tetapi pandai mendengarkan orang berbicara, siapapun yang berbicara.

Engkau sangat beruntung wahai gadis manis, wajah cantik, hati yang baik, otak yang cerdas dari keluarga yang sangat terhormat. Semua itu engkau miliki, tapi walau demikian keberuntungan tidak menentukan apapun, tanpa didukung dengan kerja keras dan rajin belajar.

Aku belum jatuh cinta kepadamu, aku baru hanya senang dan mengagumi dirimu, mungkin dengan kepolosanmu belum ada orang yang berani mengkhianati dirimu. 

Tetapi perlu engkau ketahui, bahwa aku hanya sekedar menyampaikan pesan saja, berhati-hatilah hidup ini tidak sebersih hatimu. Aku menduga mungkin tidak ada orang yang bakal berani mengkhianati dirimu yang punya hati sebersih itu. 

Sehingga kalaupun ada orang yang mengkhianati satu kali, itu adalah dosa pengkhianat. Tetapi ketika nanti engkau sering dikhianati berkali-kali berarti engkau mendapat bagian dosa juga, yaitu dosa tidak berhati-hati.

Aku sendiri belum pernah menyatakan cinta kepadamu, karena aku merasakan agaknya kurang pantas aku menjadi kekasihmu, karena hatimu terlalu suci bagiku. Tetapi nanti barangkali, aku tidak tahu.

Setelah mengagumi kemungkinan saja aku jatuh cinta. Namun demikian tentu aku persiapkan dulu, aku pertama-tama harus bertaubat dulu, aku harus belajar bersujud, kalau perlu merantau dulu untuk mencari tahu lebih banyak tentang Tuhanku.

Untuk sementara dulu aku diam saja dulu, biarkan orang lain menduga aku ini seorang yang dungu dari pada aku harus menjelaskan kepada mereka, nantinya dugaan mereka mendapat bukti atas kedunguanku ini. 

Supaya aku tetap menjadi lelaki yang setia, maka oleh karena itu sebaikanya aku jangan terburu menyatakan cinta dulu. Aku tidak ingin menjadi lelaki pengkhianat, lebih baik aku mati terkubur tetapi namaku tetap baik dihatimu dari pada aku masih hidup tetapi sama dengan seonggok bangkai dalam fikiranmu.

Ketika kita berbicara tentang cinta, persis seperti bercerita tentang gondoruwo banyak diceritakan orang tetapi ternyata setelah ditelusuri belum pernah ada orang melihat langsung bentuknya. Kendatipun aku belum sampai menyatakan cinta kepadamu, tetapi aku perlu meminta izin untuk diperbolehkan mengagumi dirimu.

Kecantikanmu dapat kupastikan akan sangat memukai siapapun yang pernah menatap wajahmu, mata siapapun yang pernah merekam kecantikan wajahmu dapat kupastikan akan tergila-gila kepadamu.

Tapi aku tidak demikian wahai gadisku,  yang membuat aku terkagum-kagum bukan paras wajahmu yang cantik jelita tetapi akhlak mulia yang engkau tampilkan dalam perilakumu. Kecantikan wajahmu, wahai gadisku, daya tariknya menembus mata.

Tetapi kemuliaan akhlakmu yang membuat hatiku menjadi lumpuh total tak dapat berkutik, aku tidak melihat bola matamu yang indah itu. Tetapi yang kulihat sorot matamu yang memancarkan sinar kemilau menembus hatiku, sehingga aku yakin bahwa disitu ada suatu kebenaran dan ketulusan.

Dengan sebab budi pekertimu yang halus lembut itu, membuat aku lebih bersemangat menghadapi kehidupan, sehingga aku dapat mentas dari lumpur kegagalan, untuk bangkit dengan semangat baru, setelah aku mentas dari lumpur kegagalan aku akan bangkit dan aku yakin aku akan dapat meraih cita-cita.

Bahkan aku akan dapat menjadi contoh keteladan anak cucu apabila engkau ada disampingku, untuk itu sebelum aku menyatakan cinta kepadamu, pertama-tama maafkanlah kesalahanku karena aku mengagumimu.

Wahai gadisku yang cantik, saksikan hari ini aku ingin menyampaikan pernyataan, aku menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah.

------------------------------------------
Semoga kita dapat pesan moral dari puisi Buya Syakur tersebut.


EmoticonEmoticon