Saya sangat mengagumi Beliau, seorang Kyai Buya Syakur, karya puisi atau sajaknya begitu indah dan penuh pesan moral. Berikut puisi beliau yang semoga dapat kita ambil pesan moralnya.
Aku Pasti Kembali- Puisi Buya Syakur (Pesan Moral)
Kata dan
kalimat sebenarnya hanya baju yang membungkus fikiran-fikiran kita. Untuk itu
jangan engkau sampikan fikiran mu kepada orang lain, kecuali sudah engkau
dandani dulu yang rapih jangan sampai keluar dengan menggunakan baju yang
compang camping.
Bila engkau
ingin berdialog bersamaku silahkan saja, tapi jangan seperti mengintrograsi
diriku, ingin tahu secara mendetail tentang masa laluku dan kepribadianku. Yang
penting kita bicarakan yang baik-baik saja, seperti yang telah kusampaikan
kepadamu. Adapun hal-hal yang menyangkut isi hatiku serahkan saja kepada Tuhan Yang
Maha Mengetahui isi hati manusia.
Dalam dialog
mesti saja terjadi perbedaan pendapat akibat sudut pandang yang berbeda. Ini
tidak menjadi masalah asal jangan sampai terjadi pertengkaran,bila terjadi
pertengkaran segera diselesaikan jangan sampai terjadi perpisahan. Dalam
perpisahan ada perbedaan antara seorang yang pergi dengan seorang yang
meninggalkan dirimu.
Yang pertama akan kembali sedangkan yang kedua tidak usah
ditunggu.
Antara kita
sering terjadi perbedaan pendapat lalu kita berpisah, perpisahan memang terasa
berat tapi untuk melupakan lebih berat lagi sekalipun berulang-ulang kita
berpisah tetapi aku pasti akan kembali kepadamu.
Mungkin sering
kali di tengah berdialog engkau melihatku memejamkan mata, itu bukan berarti
aku tertidur tapi sedang menikmati kecantikanmu. Demikian juga orang yang
membuka mata tidak mesti sedang melihat, banyak wanita bermata indah tetapi
tidak ada yang seindah hatimu.
Berbagai
peristiwa yang telah kita lalui bersama tak ubahnya seperti puting beliung yang
menumbangkan pepohoan dan dedauan turut berguguran termasuk juga ikut
berjatuhan topeng-topeng yang mereka kenankan dan harga diri yang mereka junjung,
peristiwa-peristiwa seperti itu membuat aku jadi tertawa. Seperti ketika aku
tertawa, ketika aku tertawa tidak ada maksud untuk menghinakan siapapun. Ketika
aku sudah tidak suka, dengan sederhana saja cukup dengan balik jalan lalu aku
pergi melanjutkan perjalananku, tidak perlu menyakiti hati orang.
Apa bila
setiap orang berbicara betul-betul keluar dari pikirannya, dan pikiran mereka
itu benar dan jujur tentu di dunia ini tidak perlu ada dialog, percakapan, diskusi,
dan musyawarh lagi. Walau demikian wahai kekasihku diantara mereka ada saja
yang kepergiannya meninggalkan jejak yang melekat seperti sidik jari sulit
dihapus, bila engkau ingin wahai kekasihku untuk membangun kebahagiaan
bersamaku, jangan diterjemahkan dengan harta yang berlimpah ruah serba kecukupan
dan sempurna.
Kau dapat
hidup bahagia bersamaku asal kau sepakat dalam menafsirkan kebahagiaan, yaitu
berani mengambil keputusan bersama bahwa kebahagiaan sangat mudah untuk
digapai, yaitu ketika kita mampu untuk mengabaikan kekurangan-kekurangan yang
ada pada diri kita.
Nanti barang
kali Tuhan merestui pernikahan kita, perlu engkau ketahui bahwa aku punya watak
tidak suka dipaksa-paksa juga aku tidak akan memaksa dirimu aku tidak dapat
dipaksa untuk menyampaikan argumentasi dan alasan tentang sikapku, yang penting
orang itu mengerti tentang diriku dan engkau wahai kekasihku sangat mengerti
tentang diriku.
Engkau sudah
mengerti watak asliku. Bila didalam hatiku merah maka yang keluar adalah merah,
engkau sendiri melihat orang-orang disekitar kita selalu menghiasi kata-katanya
supaya manis seperti sungai madu tetapi perbuatan mereka ternyata seperti
comberan.
Terlalu
banyak teman di zaman sekarang kurang penting, terlalu banyak teman di zaman
sekarang kurang penting. Betapa aku bahagia bila ada seorang teman yang selalu
menanyakan tentang keadaanku ketika berpisah, lalu ketika aku datang dia segera
mendekat ke arahku. Melihat perilaku mereka yang bermacam-macam, maka ketika
engkau bercakap dengan mereka juga harus disesuaikan dengan watak yang bermacam-macam,
tidak mungkin seorang dokter memberi obat yang sama untuk pasien yang
penyakitnya bermacam-macam.
Nanti akan
ada saja seorang yang bergaul bersama kita sebentar, tetapi meninggalkan
kenangan yang berkepanjangan. Sebaliknya banyak orang yang telah lama bergaul
dengan kita, tetapi ketika pergi kita tidak ingat lagi.
Ini artinya
dalam pergaulan tidak diukur dengan waktu, melainkan dengan kemesraan dan
keharmonisan yang menghunjang masuk kedalam hati. Karena tanpa perhatian tidak
mungkin melahirkan keterikatan, tanpa penghormatan tidak mungkin akan
melahirkan keharmonisan, tanpa adanya saling percaya tidak ada sesuatu yang
perlu untuk dilanjutkan, tanpa adanya saling percaya tidak ada sesuatu yang
perlu untuk dilanjutkan.
Ketika
mereka bertanya kepadamu wahai kekasihku mengapa aku suka uzlah dan menyendiri.
Tolong sampaikan kepada mereka karena aku ingin mencari kenyamanan hati, ingin
menghindar dari obrolan-obrolan yang mencaci maki orang lain, ingin melarikan
diri dari pergunjingan dan menjauh dari berita bohong dan hoax.
Ada juga
orang yang bertanya kepadaku apakah Coronavirus disease 19 ini merupakan azab
dari Tuhan, kujawab jangan membuat dikotomi terhadap takdir Tuhan dimana bila
orang yang sakit itu adalah orang yang kita cintai kita sebut cobaan, tetapi
ketika yang sakit orang itu adalah orang yang tidak kita sukai disebut azab.
Memang,
memang hampir semua orang ketika berfikir selalu saja dilatar belakangi oleh
sikap masing-masing. Cintaku kepadamu wahai kekasihku bukan sikapku tetapi ini
betul-betul takdir Tuhan, yang mempertemukan kita adalah Tuhan dan nanti yang
dapat memisahkan kita juga hanya Tuhan, percayalah wahai kekasihku sekalipun
kita sering bertengkar dan berpisah berulang kali aku pasti akan kembali
kepadamu.
----------------------
K.H Buya Syakur Yasin
1 Comment so far
Suka.. sangat sarat pesan moral..
EmoticonEmoticon